Daksa Perempuan Menjadi Dilema Kekayaan

Teks A


Pertanyaan Panduan:
Hal-hal apa yang menarik dari teks ini yang mampu menarik minat pembaca dan apa efek yang ditimbulkannya?

Terlilit Utang, Perempuan Ini Secara Ilegal Jual Sel Telur Rp 127 Juta

Ade Indra Kusuma | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
IMG_256
Kamis, 28 Maret 2019 | 15:49 WIB


Bicara praktik ilegal dalam mafia dunia medis tentu sudah menjadi rahasia umum. Jual beli ginjal ilegal, organ dalam kerap kali kita dengar pemberitaan tersebut.
Baru-baru ini hal itu kembali terjadi. Seorang mahasiswi di China memutuskan menjual sel telur karena ia terlilit utang hingga Rp 127,9 juta.
Kisahnya sangat mengharukan dan dirinya juga bercerita di balik praktik ilegal itu.
Melansir South China Morning Post, Selasa (19/3/2019), pasar gelap sel telur ini kebanyakan mengambil persediaan dari mahasiswi. Berdasarkan kasus terbaru, sel telur seorang mahasiswi dijual kepada pasangan infertil yang mencoba memiliki dua anak setelah kebijakan satu anak dihapus.
Dalam sebuah potongan rekaman suara yang diperoleh Thepaper.cn, seorang wanita dari Wuhan, provinsi Hubei, yang meminta tak disebutkan namanya, menceritakan secara rinci bagaimana dia menjual 29 sel telurnya melalui dua prosedur terpisah.
Wanita itu mengatakan, selama melakukan kedua prosedur, ia diberi obat lebih dari 10 hari untuk merangsang indung telurnya sebelum sel telur dipanen melalui prosedur yang ia jalani tanpa anestesi.
Normalnya, seorang wanita menghasilkan satu telur setiap bulan, dan obat kesuburan dapat menyebabkan berbagai efek samping, termasuk perubahan suasana hati, mual, dan peningkatan risiko keguguran.
Menurut Thepaper.cn, agen ilegal yang mencari mahasiswi untuk menjual sel telur, mereka menyebarkan iklan dari mulut ke mulut di beberapa kampus wilayah Wuhan dan asrama wanita.
"Mereka akan memeriksa tingkat pendidikanmu, status kesehatanmu, beberapah juga mempertimbangkan tinggi badan dan penampilan," kata mahasiswi yang menjual sel telur untuk membayar utang itu.
Menjelang operasi kedua, wanita itu diperiksa setiap beberapa hari di rumah sakit, tetapi dia mengatakan, prosedurnya dilakukan di klinik ilegal.
"Kali pertama, di Shanghai, saya minum obat anti-inflamasi selama tiga hari setelah operasi," katanya. "Kali kedua, di Wuhan, saya diberi obat anti-inflamasi selama empat hari,"
Sebelumnya, pada 2017, seorang remaja di provinsi Guangdong hampir tewas setelah ia dioperasi untuk menjual sel telurnya ke agen ilegal seharga Rp 31,7 juta. Dia jatuh sakit tiga hari setelah menerima suntikan untuk merangsang indung telurnya dan harus dirawat di rumah sakit.
Dokter mengatakan, indung telurnya telah rusak parah. Dua anggota staf agensi pun dipenjara masing-masing selama satu tahun 10 bulan karena melakukan praktik pengobatan secara ilegal.


Pemahaman teks

l  Reader
1.       Makna apa yang dapat dipahami oleh pembaca dari teks tersebut?
2.       Nilai-nilai apa yang kira-kira bertentangan dengan pembaca yang berasal dari Asia?
3.       Sebagai pembaca perempuan, apakah tanggapanmu mengenai bisnis sel telur?
4.      Sebagai pembaca laki-laki, apa tanggapan Anda mengenai bisnis sel telur?
5.       Ditinjau dari sudut pandang feminis, apakah hal tersebut dapat dianggap wajar? Jelaskan!
6.       Ditinjau dari sudut pandang agama, apakah hal tersebut dapat diterima? Jelaskan!
7.       Ditinjau dari segi hukum, apakah tindakan tersebut layak dianggap sebagai tindakan kriminal? Jelaskan!
8.      Ditinjau dari perspektif budaya, apakah bisnis sel telur dapat diakui sebagai bagian dari perkembangan zaman?


l  Writer
1.       Apa kira-kira tujuan si penulis menulis konten teks tersebut?
2.       Bagaimana cara si penulis meyakinkan pembacanya?
3.       Global isu apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh si penulis kepada pembaca?


l  Teks
1. Menurut Anda, apa jenis teks di atas? Mengapa?
2. Siapa dan apa yang dibicarakan di dalam teks tersebut?
3. Di manakah konteks kejadian itu dibahas?
4. Dari perspektif manakah konten teks itu dibahas?
5. Hal-hal apa yang menjadi kontroversi dari konten teks tersebut? Mengapa hal tersebut dikategorikan sebagai kontroversi?
6. Hal tabu apa yang dibahas di dalam teks tersebut?

7. Bagaimana bahasa penyampaian teks tersebut kepada pembaca?


Daksa Perempuan Menjadi Dilema Kekayaan


Pernahkah Anda mengalami dilema mengenai dua kebutuhan yang teramat penting? Hal ini menjadi hal yang sangat sering dialami para remaja khususnya mahasiswi. Zaman sekarang merupakan zaman yang dapat dikatakan penuh dengan kebimbangan untuk menentukan suatu pilihan. Kisah ini menjelaskan bahwa dilema yang terjadi belakangan ini adalah dilema antara kesehatan dengan kebutuhan. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting yang dibutuhkan manusia agar dapat beraktifitas. Pentingnya kesehatan memengaruhi keputusan kita dalam memilih keputusan. Dalam berita ini, diceritakan bahwa seorang mahasiswi harus hidup demi memenuhi kebutuhannya. Namun, pendapatan uang dengan cara yang salah. Kisah ini dilansir di media masa pada Kamis, 28 Maret 2019 lalu.
Menurut laman yang dilansir oleh himedik.com, salah satu cuplikan yang menarik perhatian saya adalah pernyataan “… seorang remaja di provinsi Guangdong hampir tewas setelah ia dioperasi untuk menjual sel telurnya ke agen ilegal seharga Rp 31,7 juta.” Entah apa yang terlintas di pikiran remaja tersebut yang membuatnya melakukan hal tersebut. Masalah mengenai daksa seorang wanita memang merupakan masalah terbesar dan tidak habis diperbincangkan di media masa. Kalimat tersebut membuat para pembaca penasaran dengan kejadian yang ditempuh oleh wanita ini karena kisah ini melibatkan nyawa seseorang. Selain itu, kata ilegal yang tertera semakin mengundang perhatian pembaca. Ilegal yang berarti tidak sesuai dengan hukum. Adanya pernyataan “Bicara praktik ilegal dalam mafia dunia medis tentu sudah menjadi rahasia umum.” membuat pembaca paham mengenai masalah yang terjadi belakangan ini yang berhubungan dengan hukum pemerintah.
Menurut berita yang dibuat, penulis berniat untuk mengajak pembaca untuk turut merasakan kebimbangan yang dialami oleh mahasiswi ini. Beberapa perasaan simpati dan juga penasaran yang biberikan penulis yang membuat para pembaca seakan-akan turut serta dalam kejadian ini. Kata “mengharukan” yang tertera memberikan rasa bersimpati yang dirasakan oleh penulis. Sebagai pembaca, saya turut perhatian akan kejadian ini.
Berdasarkan kasus ini, penulis menargetkan pembaca perempuan khususnya mahasiswi yang masih produktif untuk berhati-hati dalam memilih keputusan. Kesehatan merupakan suatu hal yang tidak dapat diganggu gugat ataupun hal yang dapat dibuat bercanda. Menurut konteks “…pasar gelap sel telur ini kebanyakan mengambil persediaan dari mahasiswi.”, mahasiswi sering terjebak dalam kasus ini. Dikarenakan selain harga yang diberikan memuat jumlah yang banyak, mahasiswi dapat merasakan kesenangan dengan kesalah pahaman mengenai hal yang ia perbuat. Hal ini dapat diketahui karena pernyatan sel telur seorang mahasiswi dijual kepada pasangan infertil. ini menimbulkan perasaan bahwa secara tidak langsung mereka juga membantu orang infertil. Pemikiran inilah yang perlu diperbaiki, bukan karena tidak mau membantu mereka, namun niat mereka bukanlah itu. Niat mereka adalah untuk mendapatkan uang demi keperluannya sehari-hari. Tertera dalam judul bahwa mahasiswi ini terlilit hutang sebanyak Rp 127 Juta, secara tidak sadar pemikiran yang muncul adalah dengan melakukan segala cara dengan secepat dan semudah mungkin bukan? Yang lalu mereka menemukan cara termudah yaitu dengan mejual sel telurnya.
Target pembaca selain bagi mahasiswi itu sendiri adalah kepada dokter. Dokter yang merupakan seseorang yang ahli dalam bidang tertentu yang dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Dokter yang seharusnya memberikan pelayanan yang terbaik seharusnya dapat menentukan keputusan bagi pasien jika memang tidak sesuai dengan hukum. Karena kalimat yang menyatakan bahwa “… serorang remaja di provinsi Guangdong hampir tewas setalah ia dioperasi…” membuat para pembaca berpikir bahwa apakah dunia medis di zaman sekarang masih aman?
Pemerintah juga perperan penting dalam kasus ini. Pemerintah harus bertindak tegas karena dalam paragraf 1 tertera kata “praktik ilegal” yang berarti praktik yang dilakukan tanpa persetujuan pemerintah. Walaupun kasus ini tidak dilakukan di Indonesia namun kita sebagai Warga Negara Indonesia harus belajar untuk tidak mengulangi hal yang sama seperti negara mereka. Meskipun hal ini dapat menguntungkan individu maupun orang lain, setidaknya perbuatan ini di ilegalkan terlebih dahulu oleh pemerintah. Pemerintah juga seharusnya lebih responsif untuk dapat mencegah kejadian ini.
Struktur teks yang dibuat adalah dengan struktur narasi dan deskripsi sekaligus. Dimana struktur narasi yang tertera berawalan dengan kata “kisahnya” yang melambangkan sebuah awalan dari suatu cerita. Teks ini dapat dikatakan teks deskriptif karena kisah yang diceritanya dapat dikatakan detail. Teks ini juga memberikan bahasa yang sangat formal dan mudah dimengerti, dapat dilihat bahwa kata “praktik” sering digunakan dan bukan “praktek”.
Dengan adanya kasus ini, muncul lah beberapa paradigma baru seperti budaya baru, edukasi baru, identitas baru. Teks ini menyindir seorang mahasiswi yang berada di China yang membuat identitas seorang mahasiswi ini baru. Pandangan orang-orang kepada mahasiswi ini secara otomatis telah berubah. Budaya di zaman sekarang yang semakin lama semakin kacau yang mengubah cara berpikir manusia ini dapat memberi dampak negatif. Terlihat dari paragraf satu yang menjelaskan betapa umumnya sekarang melakukan tindakan pengambilan organ tubuh, khususnya bagi wanita. Kesehatan harus selalu di prioritaskan, tubuh harus tetap menjadi sesuatu yang suci – menurut kepercayaan masing-masing. Edukasi yang kurang menurut kasus ini seharusnya lebih diperhatikan. Mulai dari edukasi yang mengajarkan mengenai keuangan hingga keperibadian seseorang. Dengan meningkatkan edukasi kepada mereka, dapat menggurangi kasus hutang-hutang dan jual beli organ tubuh secara ilegal.
Kekayaan bukan lah segalanya, kekayaan merupakan hal yang bisa kita capai dengan cara yang benar. Dengan edukasi yang diterima, seharusnya mahasiswi Indonesia dapat mencerna dan berpikir kritis mengenai hal ini. Dapat diketahui bahwa edukasi yang berada di Indonesia dominan rendah khususnya kepada beberapa daerah yang terpencil tidak dapat mendapatkan edukasi yang cukup. Pengetahuan mendahului kekayaan, dengan pengetahuan yang kita miliki dapat membawa kita kepada pintu gerbang kesuksesan. 
Dapat disimpulkan bahwa di zaman sekarang, kebanyakan orang memilih kekayaan daripada kesehatan. Mereka akan melakukan segala cara demi mendapatkan uang yang lalu memunculkan paradigma-paradigma baru dalam memaknai kekayaan dan kesehatan. Dapat saya tekankan bahwa kesehatan harus lebih diprioritaskan daripada kekayaan. Manusia tidak dapat mencari kesehatan namun tetap dapat mencari uang. Mahasiswi di Indonesia perlu lebih dalam lagi mencerna apa arti kekayaan demi kepentingan sertiap individu.

Comments

Popular posts from this blog

Bagaimana cara generasi muda gemar membaca dan menulis cerita?

Pemahaman membaca